Dalam dunia pinjaman online, nama Kredinesia cukup dikenal sebagai salah satu aplikasi yang menyediakan layanan pinjaman tunai tanpa jaminan.
Banyak yang bertanya-tanya, khususnya bagi yang sedang atau pernah mengalami keterlambatan bayar, apakah Kredinesia memiliki DC lapangan (debt collector yang menagih langsung ke rumah)?
Lalu, bagaimana pengalaman terbaru nasabah yang galbay (gagal bayar)? Apakah aplikasi ini aman? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu Kredinesia?
Kredinesia adalah aplikasi pinjaman online yang dikelola oleh PT Kreditku Teknologi Indonesia, dan sudah terdaftar serta diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Pinjaman online ini juga merupakan anggota dari AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia), yang artinya termasuk dalam kategori pinjol legal.
Pinjaman online ini menawarkan pinjaman fleksibel dengan limit yang bisa mencapai Rp12 juta. Dengan proses pengajuan yang cepat dan syarat yang mudah, aplikasi ini menjadi pilihan banyak masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mendesak.
Apakah Kredinesia Ada DC Lapangan?
Berdasarkan review dari berbagai sumber, Hingga saat ini Kredinesia belum memiliki DC lapangan. Belum ada nasabah yang benar-benar didatangi DC lapangan dari Pinjaman online ini. Penagihan yang dilakukan oleh pihak Kredinesia saat ini masih bersifat online, melalui:
-
Telepon
-
Chat WhatsApp
-
Email
Jika pun ada yang mengaku sebagai DC dan mengancam akan datang ke rumah, umumnya itu hanya sebatas ancaman untuk menekan mental nasabah agar segera membayar.
Surat Peringatan dan Ancaman ke Rumah, Apakah Nyata?
Beberapa nasabah memang mengaku mendapatkan surat peringatan atau surat kuasa penagihan, namun kebanyakan itu bukan penagihan langsung oleh petugas lapangan, melainkan hanya surat elektronik atau bahkan sekadar pesan WhatsApp yang dikirim oleh desk collection.
Jika pun benar ada surat kuasa yang dikirimkan, tidak serta-merta berarti akan ada kunjungan fisik ke rumah. Umumnya itu hanyalah taktik penagihan psikologis.
Apakah Kredinesia Akan Melaporkan ke SLIK OJK Jika Galbay?
Sebagai pinjol legal, Kredinesia terhubung dengan SLIK OJK (Sistem Layanan Informasi Keuangan). Artinya, jika nasabah gagal bayar, riwayat kredit tersebut bisa tercatat di SLIK OJK.
Namun, proses pelaporan ini tidak selalu instan, bisa memakan waktu 1 hingga 5 bulan tergantung pada kebijakan internal aplikasi. Jika sudah masuk ke SLIK, tentu saja ini akan berdampak pada kemampuan nasabah mengajukan pinjaman di lembaga lain.
Bagaimana dengan Denda dan Bunga?
Meskipun legal, Pinjaman online ini tetap memberlakukan bunga dan denda keterlambatan. Namun, sesuai dengan regulasi OJK dan AFPI, bunga dan denda tidak boleh melebihi 100% dari total pokok pinjaman. Jadi jika utang pokok Rp1 juta, total yang bisa ditagih maksimal adalah Rp2 juta.
Namun, bunga dan denda tetap berjalan selama belum dilakukan pelunasan, sehingga nominal utang bisa membengkak jika terus diabaikan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Tidak Bisa Bayar?
Bagi yang sudah galbay atau merasa tidak sanggup membayar, hindari gali lubang tutup lubang. Sebaliknya, lakukan langkah berikut:
-
Hubungi Customer Service Kredinesia, dan minta solusi seperti:
-
Restrukturisasi cicilan
-
Keringanan bunga
-
Perpanjangan tenor
-
-
Jangan panik dan tetap tenang. Ancaman dari pihak penagih, jika tidak disertai dokumen resmi, bisa diabaikan.
-
Laporkan ke AFPI atau OJK jika ada penagihan yang melanggar aturan, terutama jika melibatkan kekerasan verbal atau fisik.
Penutup
Kredinesia merupakan aplikasi pinjaman online legal yang belum memiliki DC lapangan. Meski begitu, gagal bayar tetap membawa risiko seperti pencatatan di SLIK OJK dan bunga yang terus berjalan. Gunakan aplikasi ini secara bijak, dan jangan mudah percaya pada ancaman penagih yang tidak disertai dokumen resmi.
Semoga artikel ini membantu menjawab pertanyaan Anda seputar apakah Kredinesia ada DC lapangan, serta memberikan gambaran soal review galbay terbaru dan tingkat keamanannya.
Jika kamu punya pengalaman pribadi dengan Pinjaman online ini, boleh banget share di kolom komentar!
