Video yang memperlihatkan seorang remaja bernama Aura Cinta memperdebatkan kebijakan dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, viral dan menyedot perhatian publik. Potongan video ini ramai di TikTok, Instagram, dan YouTube Shorts karena memperlihatkan keberanian seorang gadis muda menyuarakan keresahan warga miskin terkait kebijakan pemerintah.
Namun, di balik keberanian tersebut, muncul berbagai kontroversi dan fakta mengejutkan yang membuat publik terpecah dalam menilai sosok Aura.
Siapa Aura Cinta?
Aura Cinta adalah seorang remaja perempuan yang disebut sebagai anak korban penggusuran di bantaran Sungai Cikarang, Jawa Barat. Ia menjadi sorotan publik setelah videonya berdebat dengan Gubernur Dedi Mulyadi tersebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, Aura secara terbuka mengkritik dua kebijakan utama yang dianggap kontroversial:
-
Penghapusan kegiatan wisuda di sekolah
-
Penggusuran rumah-rumah warga bantaran sungai
Aura menyatakan bahwa dirinya dan warga lainnya tidak diajak musyawarah saat digusur dan merasa tidak adil karena tidak semua orang memiliki kekuatan ekonomi untuk pindah secara tiba-tiba. Ia juga merasa bahwa penghapusan acara wisuda adalah kebijakan yang menghapus momen penting dalam hidup anak-anak sekolah.
Kronologi Video Aura Cinta Viral
Dalam video berdurasi beberapa menit tersebut, Aura Cinta terlihat cukup emosional namun tetap kritis. Ia menuntut keadilan, bukan belas kasihan, dari pemerintah.
-
Aura mengkritik dua kebijakan pemerintah—penggusuran dan penghapusan wisuda.
-
Dedi Mulyadi memberikan tanggapan, menekankan bahwa wisuda sering membebani orang tua secara ekonomi.
-
Adu argumen antara Aura dan Dedi makin panas. Dedi mempertanyakan keinginan Aura untuk tetap mengadakan wisuda meski berasal dari keluarga tidak mampu, sedangkan Aura menegaskan bahwa ia hanya meminta keadilan, bukan belas kasih.
-
Fakta mengejutkan muncul—Aura ternyata bukan gadis biasa. Ia pernah menjadi model dan terlibat di dunia sinetron, yang membuat publik bertanya-tanya soal latar belakang aksi viralnya.
Setelah fakta bahwa Aura pernah terjun di dunia hiburan terungkap, banyak netizen mulai mempertanyakan motif di balik kemunculannya. Beberapa menduga ada upaya menunggangi momen ini untuk menjatuhkan kredibilitas Gubernur Dedi Mulyadi. Namun, sebagian masyarakat tetap mendukung keberanian Aura dalam menyuarakan suara rakyat kecil.
Beberapa tanggapan netizen di media sosial mencakup:
-
“Salut sama Aura, anak muda yang berani speak up!”
-
“Kalau ternyata dia artis, jangan-jangan ini settingan?”
-
“Masih relevan kok kritiknya, meski dia mantan artis. Tetap valid.”
Tanggapan dan Sikap Dedi Mulyadi
Dalam diskusi langsung tersebut, Dedi Mulyadi terlihat berusaha tetap tenang namun memberikan jawaban tegas dan keras. Ia menyampaikan bahwa:
-
Acara wisuda bukan bagian penting dari pendidikan, karena lebih esensial adalah proses belajar selama bertahun-tahun.
-
Acara wisuda sering kali hanya membebani orang tua dengan biaya tambahan.
-
Orang miskin seharusnya lebih bijak dalam mengatur pengeluaran, bukan justru menuntut hal-hal simbolis yang tidak urgen.
Namun, sikap Dedi juga menuai kritik karena dinilai terkesan merendahkan dan memojokkan status ekonomi Aura.
Setelah kasus ini viral, muncul spekulasi bahwa video Aura bisa jadi dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menyerang Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan kebijakan inovatif namun kontroversial. Beberapa pihak bahkan menyinggung bahwa konflik ini sengaja dibesar-besarkan untuk mengaburkan isu-isu lain, seperti friksi Dedi dengan organisasi masyarakat (Ormas GRIP) yang terjadi belakangan.