5 Cara Dapat Uang dari Snapboost, Apakah Aman Menjanjikan?

5 Cara Dapat Uang dari Snapboost, Apakah Aman Menjanjikan?

Belakangan ini, aplikasi bernama Snapboost tengah ramai dibicarakan di media sosial karena mengklaim bisa menghasilkan uang hanya dengan like video. Banyak pengguna tergiur dengan janji manisnya—cukup menekan tombol suka di video TikTok, YouTube, atau Instagram, lalu uang pun bisa masuk ke saldo DANA. Namun, benarkah semudah itu cara kerjanya? Atau justru ada hal yang perlu diwaspadai di balik iming-iming tersebut?

Apa Itu Snapboost dan Cara Kerjanya

Snapboost diklaim sebagai platform yang memungkinkan pengguna mendapatkan penghasilan tambahan dari tugas sederhana seperti like video atau follow akun media sosial. Dalam sistemnya, pengguna akan diminta mendaftar terlebih dahulu, lalu diberikan sejumlah misi setiap hari. Setiap tugas yang berhasil diselesaikan, pengguna dikatakan akan mendapat komisi tertentu yang bisa ditarik ke e-wallet seperti DANA atau OVO.

Selain itu, Snapboost juga menerapkan sistem level — mulai dari level 1 hingga level 6. Semakin tinggi levelnya, semakin banyak tugas dan semakin besar pula persentase pendapatan yang dijanjikan. Namun untuk naik level, pengguna diharuskan melakukan deposit atau top up saldo, bahkan ada yang diwajibkan mengajak orang lain untuk bergabung agar bisa membuka level yang lebih tinggi. Di sinilah letak yang mulai mencurigakan.

Apakah Snapboost Aman?

Kalau diperhatikan lebih dalam, pola bisnis Snapboost sangat mirip dengan skema ponzi, yaitu sistem yang mengandalkan uang dari anggota baru untuk membayar keuntungan anggota lama. Skema seperti ini biasanya memang “terlihat membayar” di awal namun penipuan di akhir perilisan, sehingga banyak orang tergoda untuk ikut dan mengajak orang lain bergabung.

Namun, begitu pertumbuhan anggota mulai melambat, sistem akan mulai macet—penarikan jadi sulit, saldo tidak bisa dicairkan, dan admin mulai menghilang. Inilah yang sering terjadi pada banyak aplikasi serupa sebelumnya seperti Snapbus, Snapost, hingga TikTok Bonus versi tiruan. Polanya selalu sama: menjanjikan penghasilan besar, mengajak deposit, lalu tiba-tiba lenyap.

Apakah Snapboost Legal?

Pihak Snapboost disebut-sebut memiliki legalitas dari lembaga luar negeri seperti Vincen Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN), yang diklaim sebagai otoritas resmi di Amerika Serikat. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa klaim tersebut sering kali disalahgunakan oleh platform investasi ilegal.

Dokumen FinCEN yang dipamerkan sebenarnya hanya berupa pendaftaran Money Service Business (MSB)—bukan izin operasional investasi. FinCEN bahkan secara tegas memperingatkan publik agar tidak tertipu oleh perusahaan yang mengaku “disetujui” oleh lembaganya. Pendaftaran MSB tidak berarti perusahaan tersebut sah untuk menjalankan investasi atau pengelolaan dana publik.

Dengan kata lain, Snapboost tidak memiliki izin resmi sebagai platform investasi baik dari lembaga keuangan luar negeri maupun dari otoritas dalam negeri seperti OJK atau Bappebti. Jadi, semua aktivitas deposit dan pembagian keuntungan di dalam aplikasi ini tidak memiliki landasan hukum yang jelas.

Uang Didapat dari Mana?

Pertanyaan mendasar yang perlu dipikirkan: dari mana Snapboost bisa membayar pengguna yang hanya melakukan like video? Tentu saja tidak masuk akal bila aktivitas semacam itu benar-benar menghasilkan keuntungan ekonomi bagi perusahaan. Platform media sosial besar seperti TikTok atau YouTube pun tidak menjalin kerja sama resmi untuk kegiatan semacam ini.

Besar kemungkinan uang yang digunakan untuk membayar pengguna diambil dari deposit anggota baru, bukan dari hasil usaha riil. Artinya, penghasilan pengguna lama berasal dari kerugian pengguna baru. Pola inilah yang menjadi ciri utama dari penipuan berjenis ponzi.

Tutorial yang Ditawarkan Hanya Pancingan

Bagi yang penasaran dengan cara menggunakan Snapboost, biasanya langkah-langkah yang ditawarkan cukup sederhana:

  1. Daftar akun melalui tautan undangan dari anggota lain.
  2. Masuk ke aplikasi dan pilih tugas seperti like video TikTok atau subscribe channel YouTube.
  3. Setelah menyelesaikan tugas, komisi ditampilkan di dashboard.
  4. Untuk menarik uang ke DANA, pengguna harus melakukan deposit terlebih dahulu agar akun aktif.
  5. Setelah deposit, pengguna bisa mengajukan penarikan saldo dengan syarat minimal tertentu.

Sekilas terlihat mudah, namun justru di sinilah letak jebakannya. Saat pengguna sudah menaruh uang melalui deposit, risiko kehilangan saldo sangat besar jika sewaktu-waktu sistem tidak lagi beroperasi atau admin menghilang tanpa jejak.

Mengapa Banyak yang Masih Percaya?

Fenomena seperti ini terus berulang karena banyak orang tergoda oleh testimoni dan bukti penarikan palsu yang disebar di media sosial. Screenshot saldo DANA masuk, video penarikan, hingga testimoni buzzer membuat orang awam percaya bahwa Snapboost benar-benar membayar. Padahal, itu hanyalah strategi agar lebih banyak korban yang bergabung dan menyetor uang baru.

Beberapa pengguna bahkan menyebut bahwa mereka telah “menarik tiga kali” atau “masih lancar withdraw”. Hal seperti ini lumrah terjadi di awal masa operasi platform ponzi, hingga akhirnya sistem runtuh dan semua saldo tidak bisa dicairkan.

BACA JUGA: Cara Dapat Uang di Terimawa com, Modal WhatsApp Gaji 100Rb Perhari

Kesimpulan

Snapboost mungkin terlihat menggiurkan karena menawarkan penghasilan instan hanya dengan like video, tetapi mekanisme dan pola bisnisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai skema ponzi. Legalitasnya tidak jelas, sumber pendapatan tidak transparan, dan sistemnya bergantung pada deposit anggota baru.

Bagi yang ingin mencoba mencari penghasilan tambahan, sebaiknya pilih cara yang lebih aman seperti program afiliasi resmi, microtask di platform legal, atau monetisasi konten di media sosial. Jangan mudah tergoda dengan janji “like dibayar saldo DANA” tanpa memahami risiko di baliknya. Sebab pada akhirnya, yang terlihat mudah belum tentu benar-benar menghasilkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *