Garut, 12 Mei 2025 – Suasana duka menyelimuti Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, setelah terjadi ledakan dahsyat di lokasi pemusnahan amunisi yang tidak layak pakai, Senin pagi (12/5). Tragedi yang terjadi di Desa Sagara, tepatnya di pinggir Pantai Cibalong, merenggut nyawa 13 orang di tempat kejadian.
Pantai Cibalong memang dikenal oleh warga sekitar sebagai “kampung peledakan” — sebuah lokasi yang secara rutin digunakan oleh pihak militer untuk memusnahkan amunisi dan bom kadaluarsa. Sayangnya, setelah peledakan selesai, sebagian warga setempat kerap mendatangi lokasi untuk memulung serpihan logam seperti besi, tembaga, dan kuningan bekas ledakan untuk dijual.
Kebiasaan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun dan dianggap hal yang biasa. Namun, di balik tradisi tersebut tersembunyi potensi bahaya besar yang akhirnya menjadi kenyataan pahit pada hari Senin pagi itu.
Kronologi Peledakan Bom di Garut
Menurut laporan resmi dari Unit Intelijen Kodim 0611/Garut, kejadian tragis ini berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB, saat petugas tengah melakukan proses pemusnahan amunisi yang tidak layak pakai. Lokasi peledakan berada di tepi pantai, tempat yang sering dipilih karena jauh dari permukiman warga.
Namun nahas, saat proses peledakan tengah dilakukan, terdapat satu atau lebih bom yang gagal meledak tepat waktu. Sementara itu, sejumlah warga yang sudah terbiasa mengambil sisa-sisa ledakan mulai mendekat ke area tersebut, tanpa menunggu lokasi dinyatakan benar-benar aman.
Tak lama kemudian, bom yang tertunda ledakannya meledak secara tiba-tiba, menghantam warga sipil yang sedang memulung, serta beberapa personel militer yang tengah berada di lokasi. Ledakan ini sangat dahsyat, hingga menyebabkan tubuh beberapa korban hancur dan sulit dikenali.
Daftar Korban Meninggal Dunia
Berdasarkan data awal yang berhasil dihimpun oleh tim intelijen militer, berikut adalah nama-nama korban jiwa:
- Kolonel Cpl Antonius Hermawan, ST., MM.
- Mayor Cpl Anda Rohanda
- Kapolda Eri Priambodo
- Pratu Aprio Setiawan
- Agus bin Kasmin
- Ipan bin Obur
- Anwar bin Inon
- Iyus Ibing bin Inon
- Iyus Rizal bin Saepuloh
- Toto
- Dadang
- Rustiawan
- Endang
Semua korban telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk, sementara tim gabungan dari TNI dan pihak kepolisian melakukan pengamanan dan sterilisasi di sekitar lokasi kejadian.
Reaksi Warga dan Aparat
Kabar duka ini menyebar cepat melalui media sosial dan aplikasi pesan singkat. Warga Garut, khususnya di Cibalong dan sekitarnya, menyampaikan rasa belasungkawa mendalam. Banyak yang mengunggah tagar #PrayForCibalong sebagai bentuk solidaritas.
Aparat dari Kodim 0611/Garut mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lokasi peledakan, terlebih sebelum dinyatakan aman oleh pihak berwenang. Sementara itu, proses identifikasi dan pemulihan korban masih berlangsung.
Peristiwa ini menjadi pukulan berat, bukan hanya bagi institusi militer, tapi juga bagi warga yang selama ini hidup berdampingan dengan aktivitas berisiko tinggi tersebut. Kejadian ini juga membuka kembali perdebatan tentang prosedur keamanan dalam pemusnahan amunisi, serta perlunya edukasi yang lebih ketat terhadap warga agar tidak berada di zona berbahaya.
Penutup
Hingga artikel ini ditulis, jumlah korban tewas yang terkonfirmasi adalah 13 orang, namun proses pencarian dan identifikasi masih terus dilakukan. Pihak TNI dan Pemda Garut berjanji akan mengusut tuntas insiden ini dan memberikan santunan bagi para korban.
Tragedi Cibalong menjadi pengingat bahwa keselamatan tidak bisa ditawar, bahkan dalam rutinitas yang sudah dianggap biasa. Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan kejadian serupa tak terulang lagi di masa mendatang.