Siapa Aktor dan Pem-backup Dibalik Bimtek Kurikulum Merdeka Berbasis Deep Learning SD & SMP 525 Sekolah Se-rohil

DetikPost.com || Rokan Hilir – Selasa 04 Maret 2025. Bimbingan Teknis (Bimtek) penerapan kurikulum merdeka berbasis Deep Learning, yang dilaksanakan PT. Bahana Mulya Dharma di Hotel Furaya Pekanbaru Riau pada 16-19 Februari 2025 dipertanyakan.

Biaya yang begitu besar dibebankan kepada peserta sebesar Rp4.500.000 per orang, dengan jumlah guru, kepala sekolah, dan bendahara BOS se-Rohil,  dana yang besar dikeluar dalam kegiatan itu sangat fantastis tidak sedikit. Muncul pertanyaan, apakah biaya tersebut sebanding dengan manfaat yang akan diperoleh para kepala sekolah bendahara BOS yang ada di Rohil.

Untuk kontribusi/biaya investasi dan fasilitas yang diberikan pihak PT Bahana Mulya Dharma, pusat pelatihan aparatur keuangan dan administrasi:

• Kontribusi/Biaya Investasi masing-masing Rp. 4.500.000,- (twin sharing basis/1 kamar 2 org)

• Pelatihan selama 4 hari, menginap 3 malam (Twin Share)

• Breakfast, Lunch, Dinner dan coffee Break

• Materi Diklat (soft & hard copy)

• Sertifikat Bimtek

• Seminar Kit

• Konsep Laporan kegiatan/pertanggungjawaban (SPJ)

Peserta yang mengikuti Bimbingan Teknis Kurikulum Berbasis Deep Learning SD & SMP Se-rohil.
Kepala Sekolah SD & SMP, para guru SD & SMP, bendahara BOS.

Saat dikonfirmasi, Rabu 25 Februari 2025. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir Asril Arif mengatakan, beliau tidak ikut serta dalam kegiatan bimtek tersebut hanya sekedar pemberitahuan pihak penyelenggara saja.

Yang anehnya lagi selaku Kepala Dinas tidak mengetahui kegiatan tersebut. Padahal, kegiatan tersebut terang benderang, dimana keberangkatan guru-guru mengikuti Bimtek penerapan kurikulum merdeka berbasis Deep Learning mengunakan BUS meninggalkan kota Bagansiapiapi menuju pusat pelatihan hotel Furaya Pekanbaru, Riau.

Selaku Kepala Dinas Pendidikan sangat-sangat mustahil dan jadi pertanyaan publik, justru tidak mengetahui banyak tentang keberangkatan para guru, kepala sekolah, bendahara BOS bimtek.

Namun saat dikonfirmasi Asril Arif menyebutkan banyak hal kegunaan Bimbingan teknis Kurikulum Berbasis Deep Learning?

“Saya kurang mengetahui bimtek itu. Kurikulum Berbasis Deep Learning, Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Keahlian Bagi Kepala Sekolah/Guru Dalam Transformasi Kurikulum Merdeka Menjadi  Kurikulum dengan Pendekatan Deep Learning Bagi Kepala Sekolah dan Guru,” katanya.

Selainitu, Asril menjelaskan kegunaan bimtek tersebut bukanlah sekadar kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pengalaman belajar yang lebih mendalam dan bermakna bagi siswa.

Deep Learning bukanlah kurikulum baru yang menggantikan Kurikulum Merdeka, dimana seperti kita ketahui bahwa Kurikulum Merdeka adalah sebuah kebijakan pendidikan secara menyeluruh, lebih fokus pada struktur dan organisasi pembelajaran,  pendekatan pembelajaran, lebih fokus pada proses pembelajaran.

Asril Arif, diduga berdalih memberikan keterangan ke awak media dari mulai keberangkatan para guru-guru. Asril juga tidak mengetahui acara selanjutnya, tetapi ia banyak mengetahui kegunaan manfaat dari Deep Learning bukanlah kurikulum baru yang menggantikan Kurikulum Merdeka.

Selanjutnya, wartawan yang bertugas di Rokan Hilir terus menyelusuri dan mencari informasi lebih lanjut terkait bimbingan teknis Kurikulum Merdeka Deep Learning, kurikulum baru yang menggantikan Kurikulum Merdeka yang menghambur uang miliaran rupiah dari dana BOS sekolah setiap tahunnya.

Tidak hanya itu, muncul suatu pertanyaan publik 13 Kabupaten/Kota Se-Riau ada apa dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir dan kepala sekolah SD dan SMP Se-Rohil, mengikuti Bimtek apa yang mereka dapatkan hasil dari bimtek tiap tahunnya, hanya mendapatkan
menginap 3 malam (Twin Share),
Breakfast, Lunch, Dinner dan coffee Break dan sertifikat Bimtek dengan menghamburkan miliaran rupiah dengan mengunakan dana BOS sekolah.

Selanjutnya, awak media Rokan Hilir tidak tinggal diam, dan terus melakukan konfirmasi berbagai pihak yang terkait. Ketua Komite Sekolah Republik Indonesia DPW Riau selaku pengawas sekolah Se-Rohil, Asmawati saat dikonfirmasi Selasa 25 Februari 2025 menyebutkan, dirinya pernah melakukan koordinasi dengan Kadisdik Rohil, agar kegiatan Bimtek tersebut hendaknya dilaksanakan di Rokan Hilir.

“Alhasil koordinasi saya kepada kadis pendidikan tidak membuahkan hasil, kegiatan Bimbingan teknis (Bimtek) tetap juga berlangsung di Pekanbaru dan tetap berangkat ke Pekanbaru pada tanggal 16 Februari pekan lalu di hotel Furaya Pekanbaru,” kata Asmawati.

“Komite pengawasan sekolah, bukan hanya koordinasi biasa dengan kadis pendidikan Rohil, melainkan menyelamatkan para guru, kepala sekolah, bendahara BOS, agar kegiatan tersebut dilaksanakan di Rohil saja,” sebut Asmawati pada saat dimintai keteranganya.

Disisi lain ia juga memberi pandangan bahwa biaya Rp4.500.000 bukan biaya yang sedikit. “Kalau di Rohil dibuat bimteknya paling-paling Rp1.000.000 per sekolah. Tujuan kita menyampaikan ini kepada kadisdik Rohil, guna mengurangi biaya transportasi, biaya penginapan, biaya makan minum lain sebagainya,” tutur Asmawati.

Menurut informasi keterangan narasumber yang didapat dilapangan, diduga biaya yang ditetapkan oleh pihak ke-3 PT. Bahana Mulya Dharma tidak masuk akal, diduga pemborosan dana BOS di seluruh sekolah SD & SMP Se- Rohil yang mengikuti kegiatan Bimtek Penerapan Kurikulum Merdeka Berbasis Deep Learning. (Tim Redaksi)