Aslindawati, S. Pd., Kepsek SMAN 14, Membantah Adanya Pemaksaan Anak Untuk Ikut Dalam Kegiatan Study Tour
Pekanbaru, Detik Post. Com – Bertempat di halaman mushallah SMAN 14 Jl. Tengku Bey, Sei Mintan, No. 1, Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, diadakan rapat antara seluruh Wali Murid Kelas XII dan pihak Sekolah terkait akan diadakannya Study Tour Ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kamis (28/9/2023).
Dari pantauan Media ini, rapat di hadiri langsung oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 14 Aslindawati, Ketua Komite Rusdaryanto, Para Guru, Panitia Keberangkatan, serta seluruh Wali Murid kelas XII. Kali ini rapat terfokus kepada pembahasan dan teknis atas akan diadakannya Study Tour yang akan dilakukan oleh pihak sekolah SMAN 14.
Rapat dipimpin oleh ketua Komite Rusdaryanto didampingi oleh Kepsek SMAN 14 Aslindawati serta para Guru- guru.
Dihadapan para Wali Murid, Ketua Komite Rusdaryanto menerangkan bahwa,” Study tour adalah aktivitas di luar ruangan kelas yang memiliki tujuan untuk belajar mengenai proses suatu hal secara langsung. Aktivitas ini biasanya dilakukan oleh sekolah sekali dalam satu tahun. Selain menjadi sarana belajar para siswa, kegiatan ini menjadi sebuah kegiatan berekreasi. Proses belajar dalam kegiatan ini berbeda karena para murid akan mengunjungi obyek secara langsung.
” Kegiatan ini tentulah dibutuhkan dukungan serta persetujuan dari para orang tua murid, karna setiap keberangkatan pasti ada biaya yang harus dikeluarkan, maka dari itu, dalam rapat kali ini Kami dari pihak komite dan Sekolah akan mendengar apa- apa saja kendala yang dihadapi oleh para Wali murid,” ujar Rusdaryanto.
” Sesuai dengan data yang ada jumlah anak siswa/i sebanyak 300 Orang, biaya masing- masing anak per- Orang nya sesuai kesepakatan (Tranportasi, Akomodasi, dan lainnya) Rp. 1.980.000., dan dari jumlah yang belum mendaftar dari 300 Anak, jumlahnya ada sekitar 55 anak, maka Kami akan mencari solusinya terhada Anak- anak yang tidak bisa berangkat,” ungkap nya.
Lebih lanjut Rusdaryanto menyebutkan, Study Tour yang akan dilaksanakan oleh pihak sekolah ini, murni tidak ada unsur pemaksaan, atau pun intimidasi terhadap Anak- anak seperti yang dikatakan oleh beberapa Media Online yang beredar luas di Masyarakat.
” kami menganggap kegiatan ini sangat membantu dalam Proses belajar Anak, mengenai teori-teori di dalam kelas memiliki banyak perbedaan dibandingkan belajar tentang sebuah teori sambil melihat langsung obyek dari teori tersebut,” tambah nya.
Bukan hanya di SMAN 14 saja yang mengadakan Studi Tour, SMAN yang ada di Kota Pekanbaru juga ada, bahkan banyak instansi Pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan serupa. Selain memiliki kesan menarik, para anak-anak juga akan mendapatkan berbagai manfaat dari kegiatan studi tour tersebut,” kata Rusdaryanto.
Ditempat yang sama, Kepsek SMAN 14 Pekanbaru Aslindawati, mengatakan bahwa,” sebenar ingin membatalkan studi tour tersebut karna berbagai alasan, akan tetapi setelah rapat Hari ini dengan komite Sekolah, Orang tua serta Murid, maka hampir keseluruhan nya tetap semangat agar pihak Sekolah tetap mengadakan Program Tour Education/ studi tour demi Perkembangan Anak-anak nya.
” Hari ini Ketua Komite mengumpulkan seluruh wali murid kelas XII membahas program tour education dan terkait dengan biaya nya sudah kesepakatan bersama, yaitu bisa dengan cara menyicil atau pun diangsur. Ada 55 anak yang tidak mendaftar Karna keterbatasan Ekomoni Orang tua nya, akan tetapi para orang tua yang mampu akan melebihkan sedikit nominal uang yang sudah ditetapkan agar bisa membantu untuk keberangkatan anak yang lain nya, dan ini tidak dengan paksaan melainkan membantu secara sukarela,” ungkap Kepsek SMAN 14.
” Insya Allah, Saya pastikan dengan cara ini, seluruh Anak- anak akan berangkat semuanya, dan terkait hal ini, Kami membentuk Tim panitia yang berasal dari Komite sekolah, salah satu nya bertugas untuk mensurvei serta memastikan bahwa Anak- anak Murid yang berjumlah sekitar 55 yang belum mendaftar, benar- benar butuh bantuan,” pungkas Aslindawati.
Lanjut Kepsek SMAN 14,” Perlu kita ketahui bersama bahwa Proses belajar mengenai teori-teori di dalam kelas memiliki banyak perbedaan dibandingkan belajar tentang sebuah teori sambil melihat langsung obyek dari teori tersebut. Selain memiliki kesan menarik, tetapi juga anda akan mendapatkan berbagai manfaat dari kegiatan ini, karena, Wisata Sekolah membedakan terminologi untuk kegiatan wisata edukasi seperti ini untuk kegiatan wisata edukasi dengan durasi 1 hari atau full day tour, kami menyebutnya sebagai kegiatan fieldtrip. Sedangkan untuk kegiatan wisata edukasi yang memakan waktu lebih dari satu hari (menginap), Wisata Sekolah menyebutnya sebagai Study Tour Program.
“Manfaat yang didapat dengan mengadakan kegiatan study tour antara lain yaitu Memberikan Pengalaman yang Tidak Ditemukan Di Kelas, Memberikan Sumber Informasi Secara Langsung, Memiliki Pengalaman Menarik, Meningkatkan Minat Belajar, Meningkatkan Kesadaran Terhadap Lingkungan, dan Menumbuhkan Minat Dalam Bidang Masing-masing,” jelasnya.
Study tour tidak hanya sebagai sebuah perjalanan saja, melainkan sebuah perjalanan untuk mempelajari sebuah hal baru untuk menambah wawasan dan pengetahuan, terlihat Anak- anak Murid Terharu (Menangis) ketika pihak sekolah ingin membatalkan kegiatan Study Tour tersebut, namun pada akhirnya Karna kemauan dari Orang Tua mereka, maka kegiatan tetap di laksanakan,” tandas Kepsek SMAN 14 Aslindawati.
Kegiatan Rapat berlangsung dengan tertib dan lancar, dalam rapat hari ini, diadakan sesi tanya jawab antara Ketua Komite Sekolah, Kepsek SMAN 14, dengan orang tua Murid kelas XII.
Diakhir rapat, Ketua Komite sekolah berharap agar setiap kendala atau keluhan dari Orang tua murid agar segera melaporkan ke Ketua Komite, agar segera mungkin dicari kan jalan keluarnya dan berharap agar seluruh Orang tua murid mendukung program studi tour demi terciptanya Anak- anak Kita yang berkualitas.