Belakangan ini, banyak masyarakat yang mengeluhkan menerima panggilan telepon bertubi-tubi dari nomor dengan nama tampilan “Greater Jakarta”. Kasus ini menjadi perbincangan luas di media sosial dan YouTube karena diduga kuat sebagai bagian dari modus penipuan yang menyasar pengguna kartu kredit atau calon nasabah asuransi.
Pengalaman Ditelepon Greater Jakarta
Beberapa pengguna melaporkan menerima telepon dari nomor tidak dikenal dengan nama caller ID Greater Jakarta, bahkan ada yang sampai 14 kali dalam sehari. Uniknya, si penelepon juga bisa mengetahui nomor pribadi kedua si korban, yang seharusnya tidak tersebar luas.
Berikut beberapa pengalaman nyata dari korban:
-
“Tadi jam 9 saya ditelpon greater Jakarta sampe 14x! Herannya dia tahu nomor saya yg kedua juga!”
-
“Saya selalu blokir nomor mereka karena nggak suka ditelpon orang asing.”
-
“Barusan kakak saya jadi korban penipuan, ditipu lebih dari 15 juta karena rayuan mereka.”
Dari berbagai laporan, modus utama mereka adalah berpura-pura sebagai staf bank atau agen asuransi, lalu menawarkan:
-
Pembebasan iuran tahunan kartu kredit
-
Penawaran asuransi kesehatan atau jiwa
-
Konfirmasi data pengguna kartu kredit
Mereka berbicara dengan nada sopan, rapi, dan seolah profesional, bahkan mengetahui sebagian data nasabah (seperti nama lengkap dan jenis kartu kredit yang dimiliki), membuat calon korban lengah.
Namun, ujung-ujungnya mereka meminta nomor kartu kredit dan kode di belakang kartu (CVV) dengan alasan untuk “verifikasi sistem”. Jika informasi ini diberikan, maka saldo kredit atau dana tunai di kartu bisa disalahgunakan.
Mengapa Mereka Tahu Data Kita?
Banyak dugaan bahwa data pengguna diperoleh dari kebocoran atau jual-beli data nasabah oleh pihak tak bertanggung jawab. Ini menjelaskan mengapa mereka bisa mengetahui:
-
Nama lengkap
-
Nomor telepon utama & kedua
-
Jenis kartu kredit yang baru diterbitkan
Menurut laporan video dari pengguna YouTube, pelaku menggunakan nomor telepon rumah atau VoIP yang menyamar sebagai “Greater Jakarta”, sehingga terlihat lebih meyakinkan di layar telepon.
Testimoni Lain yang Menguatkan Kecurigaan
-
“Barusan telepon saya, modus asuransi suruh bayar 260 ribu per bulan. Untung belum sempat minta PIN ATM.”
-
“Mereka tahu kartu saya baru dikirim beberapa hari, dan langsung telepon seolah dari bank.”
-
“Saya ditanya nomor belakang kartu, jelas ini penipuan.”
Apakah Greater Jakarta Penipuan?
Berdasarkan berbagai testimoni, rekaman, dan pola yang sama, panggilan dari Greater Jakarta dapat dipastikan sebagai penipuan yang menargetkan pengguna kartu kredit dan calon nasabah asuransi. Mereka memanfaatkan kebocoran data pribadi untuk menipu secara sistematis dan meyakinkan.
Maka dari itu mulai sekarang jangan lengah, jangan percaya telepon dari pihak yang mengaku dari bank jika kamu tidak memintanya terlebih dahulu.
Tips Melindungi Diri dari Modus Ini
-
Jangan angkat telepon dari nomor tak dikenal, terutama dengan label “Greater Jakarta”.
-
Jangan pernah memberikan nomor kartu kredit, CVV, PIN, atau data pribadi lainnya lewat telepon.
-
Blokir nomor mencurigakan, dan aktifkan fitur “blokir nomor tidak dikenal” di ponsel.
-
Laporkan ke OJK atau bank terkait, jika merasa sudah menjadi korban atau nyaris tertipu.
-
Gunakan aplikasi seperti Getcontact untuk mengidentifikasi caller ID mencurigakan.
Kalau kamu pernah dihubungi oleh Greater Jakarta, jangan ragu untuk berbagi pengalamanmu juga. Kita saling bantu agar makin banyak yang waspada.