News  

Beredar Link Video SMPN 3 Depok Viral Di Tiktok Melakukan Demo Buntut Kasus Oknum Guru

Beredar Link Video SMPN 3 Depok Viral Di Tiktok Melakukan Demo Buntut Kasus Oknum Guru

SMPN 3 Depok tengah menjadi sorotan publik setelah video demonstrasi yang melibatkan ratusan alumni dan pelajar viral di media sosial, terutama TikTok. Aksi demo ini digelar sebagai bentuk protes terhadap dugaan kasus pelecehan yang melibatkan seorang oknum guru berinisial “I”.

Netizen ramai membahas video tersebut, terutama karena caption yang menyertai video berbunyi “SMPN 3 Depok viral dah liat full-nya 😭😭” yang memicu rasa penasaran warganet akan isi video dan kronologi lengkap peristiwanya.

Pada Jumat, 23 Mei 2025, ratusan siswa dan alumni SMPN 3 Depok melakukan demonstrasi di depan gerbang sekolah. Aksi ini muncul setelah mencuatnya dugaan kasus pelecehan oleh seorang guru terhadap siswi di sekolah tersebut. Guru yang diduga terlibat diketahui berinisial I, dan kasus ini pertama kali mencuat lewat video percakapan suara yang disebar di grup WhatsApp siswa.

Dalam video demo yang viral, salah satu peserta bernama Markus menyuarakan kekecewaannya. Ia mengecam keras tindakan oknum guru tersebut dan menilai pihak sekolah terlalu lambat dan tertutup dalam menangani kasus ini. Markus bahkan menyebut bahwa staf sekolah sempat mencoba menutupi kasus tersebut, yang justru membuat publik semakin geram.

Pengakuan Kepala Sekolah dan Klarifikasi Awal

Kepala SMPN 3 Depok, Eti Kuswandari, membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh oknum guru hanya berupa pelecehan verbal, bukan fisik. Ia juga menyatakan bahwa korban yang melaporkan hanya satu orang siswi, bukan tujuh seperti yang ramai diberitakan di media sosial.

Menurut keterangan Eti, video yang beredar adalah voice note WhatsApp yang dijadikan video dengan subtitle percakapan. Setelah video itu tersebar di grup WA siswa, wali kelas dan guru BK melaporkannya ke pihak sekolah. Eti kemudian melakukan pemanggilan terhadap guru berinisial Irawadi dan siswi terkait untuk klarifikasi.

Langkah Sekolah

Sebagai tindak lanjut, pihak sekolah memberikan Surat Peringatan (SP1) pada 10 April 2025 dan meminta guru tersebut memeriksakan kondisi kejiwaannya ke psikiater. Setelah muncul kembali postingan dari pelatih paskibra bernama Sarah di Instagram yang menyulut opini publik soal adanya dugaan pelecehan fisik, sekolah pun memberikan SP2 pada 22 Mei 2025.

Kepala sekolah juga menyatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan guru tersebut kembali ke Dinas Pendidikan untuk penanganan lebih lanjut. Namun, ketika ditanya oleh media dan LSM, pihak sekolah mengaku bahwa informasi tentang adanya tujuh korban baru diketahui belakangan, dan sebelumnya hanya menerima laporan dari satu korban.

Isu Upaya Damai dan Respons Warganet

Dalam sesi klarifikasi dengan media, sempat muncul pertanyaan mengapa sekolah memilih jalan damai secara kekeluargaan dengan guru yang bersangkutan, padahal kasus ini tergolong serius. Eti menjelaskan bahwa mediasi dilakukan setelah siswa terlihat tidak menunjukkan tanda trauma yang mendalam dan sempat “tertawa-tawa” saat proses mediasi. Namun pernyataan ini justru menuai kritik dari masyarakat yang menilai sekolah tidak memiliki kepekaan terhadap isu kekerasan seksual.

Kronologi Singkat Kejadian Berdasarkan Referensi:

  • 13 Maret 2025: Wali kelas menerima laporan dari PJ kelas tentang video percakapan verbal yang tersebar di grup WA siswa.

  • 10 April 2025: SP1 diberikan kepada guru berinisial Irawadi.

  • 22 Mei 2025: SP2 dijatuhkan setelah kasus kembali viral di Instagram.

  • 23 Mei 2025: Ratusan pelajar dan alumni menggelar demo di depan SMPN 3 Depok.

  • Video demo viral di TikTok, disertai caption menyentuh yang membuat publik penasaran.

Isi Video Viral dan Komentar Netizen

Dalam video yang viral di TikTok, terlihat massa yang membawa poster, berorasi keras, dan menuntut keadilan. Banyak komentar di video tersebut berisi kalimat seperti:

  • “Kok bisa guru kayak gini masih dibiarin ngajar?”

  • “Dah liat full-nya, sumpah miris 😭”

  • “Pantesan rame banget, ternyata begini kronologinya.”

Beberapa netizen juga membagikan ulang potongan video demo tersebut dengan narasi bahwa kasus ini harus segera dibawa ke ranah hukum agar tidak terulang di sekolah lain.

Link Video: https://www.tiktok.com/@offocial_inewsdepok.id/video/7507562132326616337?q=demo%20smpn%203%20depok&t=1748355552208

Penutup

Kasus ini menimbulkan kemarahan dan kekecewaan luas, terutama karena menyangkut lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat aman bagi anak-anak. Meski pihak sekolah telah mengambil langkah administratif, publik menuntut transparansi, pendalaman kasus lebih lanjut terhadap kemungkinan korban lainnya, dan tindakan hukum tegas jika terbukti ada pelanggaran pidana.

Media sosial, terutama TikTok, menjadi ruang utama publik menyuarakan keprihatinan sekaligus tekanan moral agar kasus ini tidak hilang begitu saja.