banner 720x90 banner 720x90

Biaya Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Desa cikotok diduga jadi ladang pungutan liar (Pungli)

“Biaya Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Desa cikotok diduga jadi ladang pungutan liar (Pungli).

Lebak – informasi yang dihimpun wartawan Desa cikotok mendapat kuota PTSL pada tahun 2023 kurang lebih 600,bidang dari Pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Dalam prosesnya Pemerintah Desa (Pemdes) cikotok dan panitia PTSL diduga memungut biaya pendaftaran kepada masyarakat atau pemohon cukup tinggi, yakni  sekitar Rp. 300 ribu per bidang tanah dan itu diduga melanggar Surat Kesepakatan Bersama (SKB) 3 (tiga) Menteri.

Padahal sudah jelas Program PTSL yang digaung-gaungkan Presiden RI Joko Widodo ini sudah dituangkan dalam surat Keputusan SKB 3 (tiga) Menteri hanya Rp 150 ribu, berlaku untuk zona Jawa – Bali,jika pembayaran PTSL melebihi dari 150rbu itu jelas sudah melanggar keputusan SKB tiga mentri.

Salah satu warga setempat, Ia, mengatakan sudah banyak warga Desa cikotok yang mendaftar program PTSL, dan untuk biaya pendaftaran sebesar Rp. 300 ribu,itu yang sudah bayar lunas tetapi ada juga yang sistem DP 150 ribu, sebelum sertifikat datang.

“Ya memang benar sudah banyak warga disini yang mendaftar Progran PTSL, dan untuk biaya pendaftaran Rp 300 ribu,, sudah ada yang lunas,ada juga yang masih setengahnya, ujar seorang warga setempat.

Sementara salahsatu tim ketua panitia PTSL desa cikotok, Kecamatan cibeber, Kabupaten lebak, membenarkan kalau ada biaya untuk proses pendaftaran PTSL di desanya yakni Rp 300 ribu per bidang tanah tetapi belum semua paling yang sudah masuk sekitar 20%.Benar ada biaya senilai Rp 300 ribu, buat biayanya.singkatnya via WhatsApp ”

Terpisah Kepala Desa cikotok dikonfirmasi terkait dasarnya menentukan besaran biaya tersebut setiap per bidang untuk proses pendaftaran PTSL yang ada di desanya, itu sudah keputusan dan hasil musyawarah, tapi pembayaran belum lunas semua,pihak desa juga harus menyedikan makan minum dan roko untuk tim ukur,walaupun tidak ditentukan bahkan tim ukur peranah mau pulung akibat kewalahan mungkin.ungkap kades cikotok.(sumantri/rudi)

Google search engine