Sepasang Suami Istri di Pekanbaru Mengaku Wartawan Tapi Malah “Bikin Malu” Profesi Wartawan, Ini Yang Dilakukannya…
Pekanbaru, Detik Post. Com – Beredar kabar dikalangan komunitas pengemar ayam aduan tentang adanya sepasang suami istri berinisial N dan B yang mengaku sebagai wartawan, sering mendatangi tempat – tempat gelanggang ayam diseputaran daerah Kota Pekanbaru dan sekitarnya. Kedatangan mereka dianggap sebagai wartawan bayaran atau orang – orang suruhan dari salah satu tempat gelanggang ayam, dengan tujuan untuk mengganggu hingga tutup tempat gelanggang ayam lainnya.
Hal ini disampaikan oleh beberapa orang penggemar ayam aduan yang namanya tidak disebutkan.kepada awak media. Mereka mengeluhkan dan menyesalkan kedatangan orang – orang ini. Uang yang diberikan diambil tapi tempat mereka tetap diganggu dengan cara melaporkan atau mengkonfirmasi ke pihak Kepolisian terdekat. Sementara salah satu tempat gelanggang ayam yang diduga pengelolanya dianggap menjadi pesuruh mereka, tempatnya aman – aman saja.
“Kalau memang mau ditertibkan ya silahkan semuanya tapi jangan menjadi wartawan suruhan, dibayar untuk mengganggu tempat lain. Bisa – bisa nanti “dikarungi” orang,” ketusnya
Yang lainnya pun mengatakan, “selama ini saya nggak pernah melihat wartawan perempuan berani datang ketempat beginian, tapi baru si Nora itulah yang aku lihat,” ungkapnya.
Awak media lalu mencari tahu tentang siapa N dan B ini. Salah seorang wartawan yang mengenalnya mengatakan bahwa si N termasuk wartawati pemula dan tidak pernah melihat hasil karyanya atau hasil tulisannya sendiri sekali pun selama ini. Ia juga mengatakan bahwa antara B dan N adalah merupakan suami dan istri.
“Nora tu baru sekitar enam bulan ini jadi wartawan nya, belum ngapa ngapa dia lagi tapi sudah sok bagak,” ucapnya kepada awak media dengan campur bahasa daerah.
Awak media ini pun terus mencoba menelusuri dan bertanya kepada salah satu pemilik media online tempat N pernah bekerja dan ia pun mengatakan kalau N bisanya cuma mengirimkan rilis – rilis dari Humas Polres – Polres saja. Hingga akhirnya memecatnya karena merasa medianya digunakan untuk “meminta minta” dan dianggap tidak patuh pada pimpinan.
“Selama di media saya, dia nggak pernah kirim berita (hasil karya sendiri-red) paling rilis rilis dari Polres,” ungkapnya.
Saat awak media mengkonfirmasi kepada N lewat seluler, ia pun menyangkal semua yang dituduhkankan kepada dirinya, termasuk juga mengatakan bahwa B yang sering seiring dengannya dalam bekerja bukanlah suaminya dan mengaku sudah dua setengah tahun menjadi wartawati.
“Aku tidak pernah disuruh – suruh orang, jangan salah paham. Mau orang berkawan ayok kita berkawan tapi kalau tidak mau orang berkawan, gimana caranya kan gitu, kita gas saja,” tandasnya.
Kepada awak media ini ia pun berlagak seakan mengajari dengan mengatakan, kalau tugas seorang wartawan itu tidak boleh introspeksi sesama wartawan. (af)