Jagat maya kembali dihebohkan dengan beredarnya video singkat berdurasi 15 detik yang diberi judul Thailand Hilux Viral Girl. Video tersebut menampilkan adegan tidak senonoh di atas sebuah mobil pikap Toyota Hilux yang sedang melaju di jalan raya Phuket.
Kasus ini mencuat setelah rekaman beredar luas di media sosial Thailand pada 24 September 2025. Kejadian tersebut langsung menuai sorotan publik karena dilakukan di ruang terbuka yang ramai, sehingga dianggap mencoreng citra pariwisata Thailand.
Pria dalam video teridentifikasi sebagai Georgii, warga negara Rusia berusia 23 tahun. Ia ditangkap sehari setelah video viral ketika hendak meninggalkan Thailand melalui Bandara Suvarnabhumi, Bangkok. Pemeran wanita diketahui adalah seorang warga lokal berusia 42 tahun yang mengaku menerima bayaran sebesar 1.000 baht atau sekitar Rp440 ribu untuk ikut serta.
Sekilas Tentang Mobil Hilux
Toyota Hilux dikenal sebagai salah satu mobil double cabin paling tangguh dan legendaris. Hilux sering digunakan sebagai kendaraan kerja berat, off-road, maupun kendaraan harian di berbagai negara.
Varian Hilux di Thailand cukup beragam, mulai dari tipe standar hingga modifikasi ekstrem yang biasa disebut “Hilux Samlong”. Banyak penggemar otomotif Thailand melakukan custom pada sektor mesin, lampu, hingga suspensi agar tampil lebih garang di jalanan.
Dalam kasus video viral ini, Hilux yang digunakan tampak berwarna hitam dan menjadi “panggung” aksi yang akhirnya menuai kontroversi. Mobil yang seharusnya jadi simbol kekuatan justru terseret ke dalam sorotan negatif.
Isi Video Thailand Hilux Viral Girl 15 Detik
Rekaman yang beredar menampilkan seorang pria bule bersama seorang wanita lokal tanpa busana berada di bak terbuka Hilux. Aksi mereka dilakukan dengan kondisi mobil tetap melaju di jalan raya Phuket.
Video singkat ini memperlihatkan momen intim yang jelas melanggar norma kesopanan publik. Karena durasinya hanya 15 detik, video tersebut tersebar cepat dan menjadi bahan perbincangan. Banyak warganet yang awalnya penasaran, namun justru marah karena aksi itu dilakukan di ruang terbuka.
Maksud dari Video
Berdasarkan hasil penyelidikan, video tersebut bukan dibuat untuk konsumsi umum di Thailand. Georgii disebut sebagai seorang content creator yang biasa memproduksi video berbayar untuk pengikutnya di luar negeri.
Namun, rekaman yang awalnya ditujukan untuk pasar luar justru bocor ke komunitas daring Thailand dan menyebar dengan cepat. Akibatnya, publik lokal merasa geram karena aksi tersebut dilakukan di jalan umum, di pusat pariwisata, dan sangat mudah dilihat oleh orang lain.
Pemeran wanita bahkan mengaku bahwa dirinya hanya sekadar “diminta bantuan” dan diberi kompensasi uang setelah rekaman selesai. Motif utama tetap mengarah pada pembuatan konten spesial demi keuntungan pribadi.
Kontroversi dan Dampaknya
Video ini memicu gelombang kritik. Warga lokal menilai kejadian tersebut merusak reputasi Phuket sebagai salah satu destinasi wisata kelas dunia. Pemerintah Thailand pun bergerak cepat untuk menindak tegas demi menjaga citra pariwisata.
Media internasional juga ikut menyoroti kasus ini. Hilux yang seharusnya dikenal sebagai mobil pekerja keras malah ikut terbawa dalam kontroversi karena namanya menempel di judul video.
Baca juga: Siswa IKSPI Keri Keri Viral 7 Menit, Yuk Intip Fakta Sebenarnya Disini!
Kesimpulan
Video asli Thailand Hilux Viral Girl 15 Detik memperlihatkan adegan intim yang dilakukan di ruang terbuka, tepatnya di atas bak mobil Toyota Hilux yang sedang melaju di jalan Phuket. Rekaman singkat itu dibuat oleh Georgii, pria Rusia berusia 23 tahun, bersama seorang wanita lokal berusia 42 tahun yang menerima bayaran untuk ikut serta.
Tujuan awal video adalah untuk konten berbayar, namun justru menyebar luas di media sosial Thailand dan memicu kemarahan publik. Dampaknya, pelaku ditangkap, sementara kasus ini menjadi peringatan serius bagi wisatawan agar menghormati norma sosial serta hukum di negara yang mereka kunjungi.
Hilux yang selama ini identik dengan ketangguhan, ironisnya terseret dalam sorotan yang salah karena dijadikan “panggung” aksi. Kasus ini menunjukkan bagaimana sebuah tindakan singkat bisa membawa konsekuensi hukum, sosial, hingga merusak citra destinasi wisata internasional.










