Cara Membaca Saldo Buku Besar di Coretax Dengan Benar

Cara Membaca Saldo Buku Besar di Coretax Dengan Benar

Bagi banyak Wajib Pajak (WP), membaca saldo buku besar di sistem Coretax (Cortek) bisa menjadi hal yang membingungkan. Tak sedikit yang terkejut melihat angka debit atau kredit yang besar, atau bingung kenapa setoran sudah dilakukan tapi masih dianggap belum membayar.

Artikel ini akan mengupas tuntas cara yang benar membaca saldo buku besar di Coretax, termasuk penjelasan mengapa muncul angka besar, dan bagaimana memastikan kewajiban pajak sudah terpenuhi secara administrasi.

Perubahan sistem ke Coretax Administration System (CAS) oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) membuat tampilan dan mekanisme pembukuan pajak menjadi lebih rinci dan sistematis. Namun, justru karena transparansi ini, banyak WP merasa bingung melihat saldo buku besar yang tampil di dashboard. Seringkali mereka bertanya:

  • Kenapa angka debit dan kredit sangat besar?

  • Kenapa sudah setor tapi saldo hutang masih muncul?

  • Apa arti dari kolom “debit tersisa”, “kredit tersisa”, dan “saldo”?

Materi ini disarikan dari grup diskusi resmi petugas pajak serta kanal Telegram FEQ Cortex dan disampaikan secara publik oleh penggiat edukasi pajak.

Penjelasan Dasar Buku Besar di Coretax

Tampilan dashboard buku besar di Coretax mencakup kolom-kolom berikut:

  • Debit: Total kewajiban pajak (tunggakan, kurang bayar).

  • Kredit: Total pembayaran atau hak atas pengembalian pajak (lebih bayar, deposit).

  • Debit tersisa: Hutang pajak WP yang belum dibayar secara administrasi.

  • Kredit tersisa: Hak WP berupa setoran atau kelebihan bayar yang belum digunakan.

  • Saldo: Selisih antara debit tersisa dan kredit tersisa.

 Kenapa Debit & Kredit Bisa Besar?

Jumlah debit bisa terlihat sangat besar karena bersifat akumulatif. Debit mencakup semua kewajiban WP sejak dulu, seperti:

  • SPT Kurang Bayar (SKPKB)

  • SKP Kurang Bayar lainnya

  • Pemindahbukuan keluar

  • Penyesuaian sistem

Demikian pula dengan kredit, yang merupakan akumulasi:

  • Pembayaran SPT

  • Setoran deposit

  • Pengembalian lebih bayar

  • Pemindahbukuan masuk

Angka besar ini bukan berarti hutang atau piutang saat ini, melainkan rekam jejak total yang tercatat dalam sistem Coretax.

Contoh Simulasi Kasus

  1. Diterbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) Rp7,4 juta

    • Muncul di kolom debit sebesar Rp7,4 juta.

    • Masuk juga ke debit tersisa sebesar Rp7,4 juta.

  2. WP melakukan setoran deposit Rp2,4 juta

    • Masuk ke kolom kredit sebesar Rp2,4 juta.

    • Masuk juga ke kredit tersisa sebesar Rp2,4 juta.

 Di titik ini, walaupun saldo menjadi Rp5 juta (Rp7,4 juta – Rp2,4 juta), namun:

  • WP masih punya hutang Rp7,4 juta (debit tersisa).

  • WP punya hak atas deposit Rp2,4 juta (kredit tersisa).

 Kenapa Hutang Belum Berkurang Meski Sudah Bayar?

Karena deposit tidak otomatis memotong hutang, harus dilakukan permintaan pindah buku (PBK) secara manual.

Tanpa PBK:

  • Deposit tetap berada di kredit tersisa.

  • Hutang tetap muncul di debit tersisa.

Setelah PBK:

  • Kredit tersisa = 0 (deposit digunakan).

  • Debit tersisa = hutang – deposit.

  • Saldo = sisa hutang setelah dikurangi deposit.

 Cara Melihat Sisa Deposit

Untuk memastikan berapa sisa deposit yang Anda miliki:

  1. Buka dashboard buku besar di Coretax.

  2. Pilih menu Daftar.

  3. Cari bagian pendapatan pajak tidak langsung lainnya.

  4. Akan terlihat sisa kredit (deposit) yang belum digunakan.

Demikian informasi Cara Membaca Saldo Buku Besar di Coretax Dengan Benar yang dapat kami sampaikan.

Jangan lupa untuk terus update informasi perpajakan terbaru melalui kanal resmi DJP atau komunitas edukasi terpercaya. Perubahan sistem Coretax akan terus terjadi, jadi pastikan Anda tidak ketinggalan informasi penting.